Mencegah Obesitas pada Anak



Obesitas atau kegemukan pada masa kanak-kanak dapat menimbulkan dampak yang signifikan bagi kesehatan fisik, jiwa, dan sosial.

Berdasarkan pada data UNICEF, Indonesia menempati posisi teratas tingkat obesitas pada anak di Asia Tenggara, dengan persentase sebesar 12,2%.

Oleh karena itu, kita harus selalu mewaspadai beberapa faktor yang memengaruhi atau meningkatkan peluang anak mengalami obesitas. 


Anak yang mengalami obesitas biasanya akan sulit mengubah pola makannya hingga dewasa nanti. Selain itu, bayangkan bila anak menjadi bahan olok-olok temannya karena bentuk badannya. Tidak hanya itu, obesitas pada masa kanak-kanak juga berpotensi membawa penyakit membahayakan seperti penyakit kardiovaskular (jantung) nantinya. Menyedihkan, bukan?

Tidak sedikit kasus obesitas pada anak berlanjutan hingga sang anak dewasa. Oleh karena itu, kondisi obesitas pada anak ini sepatutnya dihindari dengan membiasakan si anak menjalankan gaya hidup sehat dengan gizi seimbang.

Anda tentunya tidak ingin anak Anda mengalami hal-hal tersebut. Ada baiknya Anda mulai melakukan pencegahan sejak dini agar anak Anda tidak mengalami obesitas, seperti beberapa langkah berikut:  

1. Memberi asupan gizi seimbang dan cairan yang cukup
    
Anak-anak sangat membutuhkan asupan gizi yang seimbang selama masa pertumbuhan. Untuk itu, kita harus memberikan makanan dengan porsi yang cukup. Jangan terlalu banyak, namun jangan sedikit. Jangan karena Anda waswas akan obesitas pada anak, Anda lantas memangkas asupan kalori anak. Terapkan pula pola makan sehat dan selalu monitor apa saja yang dikonsumsi anak Anda.

Jangan lupa untuk minum air putih sebelum makan utama, karena faktanya banyak minum air putih turut membantu mencegah obesitas. Apalagi, jumlah air yang dibutuhkan anak kecil lebih besar daripada orang dewasa.

Sebaiknya Anda juga memberi tahu anak Anda untuk tidak mengabaikan rasa haus. Minuman yang paling sehat dan sangat disarankan untuk dikonsumsi adalah air putih. Juga batasi konsumsi anak akan minuman manis yang kaya kalori, yang semakin banyak beredar dan mudah diakses anak. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan peluang obesitas, karena minuman manis berkalori tinggi itu tidak mengenyangkan anak, sehingga setelahnya anak masih ingin makan sesuatu.

2. Mengubah perilaku makan dan memberi camilan sehat
    
Ubah perilaku makan anak Anda. Hindarkan anak dari kebiasaan ngemil serta mengonsumsi makanan yang berkalori tinggi, seperti cokelat dan es krim. Biasakan anak makan di rumah dengan menu-menu yang menyehatkan dan batasi mengajak anak makan di pusat-pusat perbelanjaan yang biasanya dihuni banyak restoran cepat saji.


Memberikan camilan yang sehat juga dapat dilakukan. Sedari kecil, perkenalkan anak pada camilan-camilan yang tidak banyak mengandung kalori. Lebih baik berikan buah segar atau yoghurt yang menyehatkan daripada biskuit kemasan atau es krim. Sediakan juga camilan ringan menyehatkan olahan Anda sendiri misalnya agar-agar, salad buah, atau salad sayuran.

3. Melakukan aktivitas fisik

Kurangnya aktivitas fisik pada anak terbukti salah satu faktor penentu obesitas. Melakukan aktivitas fisik dan olahraga membantu anak membakar kalori dan lemak yang berlebih. Sebagai orang tua, Anda harus pandai-pandai memotivasi dan mengajak anak Anda bergerak. Ajak anak melakukan aktivitas atau olahraga yang mudah namun menyenangkan seperti joging dan bermain sepeda. Jalan santai di pagi hari di hari libur pun baik dilakukan, begitu pula menemani anak bermain bola, basket, atau pun bulu tangkis.  

Posting Komentar

0 Komentar